Detiknrita.id|Tanjab Timur — Prosesi penyerahan gelar adat dan hantaran adat untuk di serahkan kepada Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur), Hj. Dillah Hikmah Sari, ST, berlangsung khidmat di halaman Rumah Dinas Bupati pada Minggu, 19 Oktober 2025.
Kegiatan sakral tersebut dipimpin oleh Ketua Panitia Pelaksana, Ibnu Hayat, serta dihadiri oleh mantan Bupati dua periode H. Abdullah Hich beserta istri, Ketua Lembaga Adat Melayu Kabupaten Tanjab Timur, para staf ahli dan asisten bupati, para kepala OPD, camat se-Kabupaten Tanjab Timur, para tokoh adat, dan tamu undangan lainnya.
Meski Bupati Hj. Dillah Hikmah Sari berhalangan hadir secara langsung, prosesi adat tetap dilaksanakan penuh penghormatan dan makna budaya yang mendalam.
Prosesi dimulai dengan penampilan kompangan dan lantunan sholawat Nabi Muhammad SAW yang dibawakan oleh utusan dari 11 kecamatan, mengiringi langkah para Datuk dan tamu kehormatan menuju lokasi utama acara.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan prosesi adat di dalam Rumah Dinas Bupati yang telah dihiasi nuansa khas Melayu. Dalam suasana yang sarat makna budaya, para tokoh adat menyampaikan pantun dan seloko sebagai simbol pembuka dan penghormatan terhadap prosesi gelar adat tersebut.
Sebagaimana tradisi adat Melayu, acara dibuka dengan pantun salam pembuka oleh Wakil Ketua Lembaga Adat Melayu Kabupaten Tanjab Timur, yang kemudian disambut balasan pantun dan seloko dari Ketua Lembaga Adat Melayu Provinsi Jambi.
Pertukaran pantun tersebut menjadi simbol kesepakatan adat dan penghormatan antara lembaga adat provinsi dan kabupaten dalam rangkaian penyerahan gelar adat kepada Bupati Tanjab Timur.
Puncak acara ditandai dengan penyerahan tepak sirih dari perwakilan adat 11 kecamatan kepada Ketua Lembaga Adat Melayu Kabupaten Tanjab Timur, Datuk Cik Wandi, yang diwakili oleh Datuk Cik Sait.
Selain itu, turut diserahkan seekor kerbau sebagai simbol ketulusan, kekuatan, dan kemakmuran dalam adat Melayu — sekaligus menjadi tanda resmi penyerahan gelar adat kepada Bupati Tanjab Timur.
Rangkaian prosesi diakhiri dengan sesi foto bersama antara panitia pelaksana, Datuk-Datin, tokoh adat, dan seluruh tamu undangan.
Momen ini menjadi simbol kuat persatuan dan kebersamaan antara pemerintah daerah dan Lembaga Adat Melayu dalam menjaga nilai-nilai budaya sekaligus mendukung pembangunan yang berkeadaban di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Prosesi adat yang berlangsung dengan penuh kekhidmatan tersebut mencerminkan komitmen bersama untuk melestarikan tradisi Melayu sebagai jati diri daerah, serta mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat dalam bingkai adat dan budaya.(Bayu)